Mei 2024 | Empati seorang Pelatih
"Nah, seperti itu mestinya seorang sabeum berkomentar," -- ketik salah seorang murid ke gua di tempat latihan. "Ada apa sih, kenapa ada 'mestinya'?" tanya gua pada personal chat. Ada aja nih cerita kalau gua lagi ga di dojang pusat tempat berlatih. Keesokan malamnya gua disuguhkan sebuah cerita bertemakan empati. Murid ini mendapat komentar kurang menyenangkan dari seorang pelatih Taekwondo. Kejadiannya gua tau persis saat dia pamit ga latihan sementara karena ada cidera pada pinggul dan sekitarnya that I understand will lower their performances. Sekitar udah sebulan berlalu, murid ini memulai kembali latihan dan tidak hanya komentar tapi sudah bernada cemoohan. Cemoohan itu mengarah bahwa murid ini latihannya ga serius. Gua agak miris mendengarkannya. Sisi lain gua memilah-milah beberapa hal. Mulai dari kepribadian, budaya, hingga latar belakang dan sebuah fase. Gua mengawalinya dengan sebuah pemahaman soal empati. Terutama sebagai pelatih, sebag