Maret 2024 | Blog dalam Hening

 I just had bad experience, well over social media. 

Due to sharing unwise information. 


Hal yang menghibur gua adalah gambar anjing laut yang tau-tau jadi gemas. Awalnya, gua hanya menggunakan Threads untuk pusat informasi -- daripada lo mau nanya mikir, gak nanya penasaran. Jadilah gua menggunakan Threads ini untuk bercerita soal kenapa gua Katolik dan nyokap umroh. Hal paling pedih gua rasain (dan gua lupa sesungguhnya) adalah komentar yang : jangan menyulitkan ibumu dll dsb.. Eits bentar, lo siapa? Seolah berempati tapi menurut gua salah konteks. 

Sesadarnya gua sampai titik. Oh iya, di sini kan ga semua orang, gua garisbawahi gak semua orang  akan memahami proses hidup lo. Apalagi tau-tau disajikan cerita lo dan ortu beda keyakinan. Sebelumnya, Adi juga agak sedikit salah ngomong soal bapak yang loose grip. Itu mungkin gak terlalu gua pikirin, tapi menjelaskan lebih detail perihal seorang bapak yang tumbuh penuh anomali adalah upaya membuang-buang waktu. 

Gua jadi urung menceritakan, gimana bahagianya nyokap dianterin sama anaknya yang Katolik. Gimana nyokap bahagianya selama persiapan juga sedikit-sedikit dibantu sama anaknya yang Katolik. Namun semua itu patah begitu saja dengan persepsi publik : lo murtad, lo jahat. Sebuah label yang terlalu mudah dilekatkan. 

Lalu kesedihan ini gua cuma pengen cerita di sini aja. Mumpung ga ada yang nyimak. 

Plus, gua juga ga perlu penilaian orang-orang akan informasi yang gua share. 


***

Hal yang gua pahami saat seseorang sudah tiba di Baitullah artinya kewajibannya sebagai manusia sudah selesai. Mungkin, kewajiban beliau sebagai orang tua sesungguhnya sudah selesai. Sudah selesai menafkahi gw dan kakak sebagai ortu tunggal. Sudah menikmati hidup karena sudah ada cucu. Patut disyukuri bahwa nyokap umroh-pun adalah hadiah buat beliau sebagai manusia. Gua hanya berpesan selama di sana sabar dan beribadah. Karena ga ada anak, mantu, cucu yang biasa selalu ada di Jakarta. Sesimpel itu. 

Tentu bukan urusan gua doa apa yang beliau panjatkan. Selain doa-doa duniawi yang gua minta, karena itu doang yang gua minta. Mungkin doa itu juga ga disampaikan karena beliau juga tau beda server. Tapi ini sekalinya gw minta ortu doain anaknya. 

Hal-hal seperti itu yang akhirnya ga gua ceritain, karena judgemental netizen di sini warbiasa top notch pinnacle. 


***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tyo in Setiabudi | RIPIU PARFUM KANTORANN!! ELVICTO SUIT AND TIE

Tyo in Kosan | Final Masquerade :(

Tyo in Kosan | Coba Cerita..