masbramantyo | MASBRMNTYO

  gw lagi kuliah,   dosennya Alam Semesta.  Pertemuan pertama, gua didebat soal segala manifestasi gua. Karena gua bilang kenapa manifestasi gak pernah berhasil. Dia ngasih satu konsep sederhana, soal vibrasi. Dosen Semesta bilang, vibrasi gua terlalu negatif, sehingga saat melakukan manifestasi, doa atau sejenisnya.  boroboro dikasih dikasih, tapi yang dikasih yang sesuai vibrasi.  ya yang negatif.  Gua cuma bisa diem, ini bukan soal bener atau salah. Selama ini, boleh gua bilang hidup gua gak bener juga. Hidup sama orang dengan tendensi NPD (salah satunya atasan di kantor), hidup serba cepat tapi gak pernah buat diri sendiri. Lalu pertanyaan berlanjut, sebenernya kalau boleh didiagnosa, apakah gua sudah mengasihi diri sendiri.  kaga, belom, belom sepenuhnya  Hakjleb.  Lalu gua sedih. Perasaan, gua udah beli handphone flagship. Perasaan, gua udah healing inner child dengan berlatih Taekwondo - yang jaman SMP dipengenin banget. Perasaan ...

 Seringkali orang mengungkap hal yang sudah berlalu, berawal dari wording,    seandainya ya? Sebagai pekerja dan profesional. Sejak masuk struktur perusahaan yang mumpuni, semua akan gua hitung - meskipun bukan tim finance ya. Semua akan gua hitung buat keberlangsungan di kerjaan dan sebagai member perusahaan. Termasuk di kantor saat ini, karena salah satu kebangaan pribadi adalah seiring pekerjaan bertambah ego gua jadi agak turun dan rasio dalam mikir lebih berkembang sampe titik saat ini. Cuma sekarang, entah gimana semua hasil mikir gua itu jadi mentah. Salah satu tugas gua adalah analisa risiko dalam urusan produk dan marketing -- dan ini gua pake buat diri sendiri juga. Thought it won't be hit by any force majeur, the fact it was.  Sesal?  Gua gak menyesal, mungkin dalam perhitungan kemarin hal yang belom gua hitung adalah gimana kalau kondisi gua (dalam sebuah persamaan matematika) menjadi nol. Yep, it means, I lost almost everything I build from scratch....