#30haribercerita2025 | Hari 2

 memahami umat Katolik



Sebagaaiiii umat Katolik baru lulus probation WAKAKAKA.

Ada hal yang sangat gua dalami sejak dibaptis hampir empat tahun lalu.

Hal yang gua berharap, bisa jadi bagian dalam diri gua. 

Hal itu berupa ketaatan. 


Minimal gua taat mengikuti perayaan ekaristi mingguan, biasanya setiap Sabtu sore. 

Karena hari Minggu-nya gua pasti CFD atau nggak tidur seharian, agak sulit memang gua lagi kaya penyakit lalat tse-tse ini

Sejak kecil, gua melihat Katolik adalah sebuah ajaran yang indah. Jelang dewasa dan sebelum memutuskan Katekumen, keindahan itu kok bisa ajeg ya. Padahal keindahan itu subjektif, seenggaknya itu yang gua pelajari ya saat kuliah filsafat ilmu dan logika. Sangat menarik menyelami ketaatan para umat minoritas seperti Kristen, Kristen Katolik dan variasinya. 


Kalau dibilang pakai idiom, takut sama Tuhan. 

Frasa ini agak gimana rasa-rasa kurang tepat. Karena Tuhan akan hadir dan memberkati, namun takutlah saat perilaku sebagai manusia nih ye rada-rada meleng gitu besti tidak sesuai kehendak Tuhan. 


Meskipun pada tahun keempat ini, boleh dibilang gua udah jatoh kesekian kali. Namun dalam putus asa, yang gua lakuin selain melakukan kesenangan duniawi apalagi kalo ada duitnya minimal adalah menyepi di gereja. Bisa di Gua Maria, bisa di ruang Adorasi Sakramen Maha Kudus. Kamar kosan gua sendiri saat ini juga berfungsi sebagai ruang silensium, keheningan yang sudah gua dambakan sejak lama. Agak berat saat gua hendak melepas kosan ini karena pekerjaan koleps demikian juga sidejob. Karena ngekos dan kosan ini adalah sebuah ruang silensium. Ruang yang sangat hening. 

Dalam keheningan gua menggali banyak hal. Bahkan menggali diri yang sempat gua kubur karena kekecewaan pada hidup sekitar 10 tahun lalu. Penggalian itu dimulai dengan sebuah tanda salib, yang selalu disebut sebagai tanda kemenangan Tuhan. Saat ini penggalian itu masuk ke sebuah kedalaman yaitu soal membuka diri untuk rahmat Tuhan.


Pergumulan gua saat ini adalah soal membuka diri. Jujur, gua sendiri lupa sejak kapan menutup diri. 


Gua mulai memahami, sepertinya doa-doa yang gua daraskan entah gimana mental karena saat Tuhan mulai berkarya.. gua-nya menutup diri. 


Kayanya gua sekarang intensi cuma pengen ngebuka diri depan Tuhan aja deh.



Mulai gimana ya caranya?

Dasar ni manusia kompleks era 4.0 :( 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tyo in Setiabudi | RIPIU PARFUM KANTORANN!! ELVICTO SUIT AND TIE

Tyo in Kosan | Final Masquerade :(

Tyo in Kosan | Coba Cerita..