Januari 2023 - Awal Bulan Rasa Akhir Bulan : "Called This Passion Pit Stop"

Waw, daur hidup membawa gua untuk berdamai dengan kehidupan di 2012-2013. Selama pandemi gua manfaatkan buat healing sedefinisi-definisinya healing. Salah satu journey yang gua lalui berdamai dengan diri sendiri. Ada beberapa bab dalam diri ini yang belom dalam status damai. Journey diawali saat bertemu dengan bab inner child kemudian progress dimulai. Ada sisi yang bisa diselesaikan tanpa banyak cincong. Ada sisi yang wow butuh sit down dogether. Perjalanan ini perlahan membawa gua pada banyak event menarik mengenai pemulihan diri hingga tiba pada bab : realita yang tertutup, tertunda dan tidak terhindarkan :p. 

Beberapa hari lalu gua terpikir bikin entri mengenai titik pemberhentian, pit stop istilahnya. Hidup gua saat ini lagi kurang menyenangkan, to be honest. Kalo mengutip Rhonda Byrne : my life is on (sebut kata yang destruktif). Gua tetiba terpanggil buat membuka kembali part hidup yang kemaren gua anggep selesai. Jujur, gua bingung, karena buat gua part itu udah gak relevan lagi sama kehidupan gua sekarang. Kedua, part itu adalah part yang sangat segmented. Karena part ini buat gua adalah part : waw, mesti diapain nih? Tapi ya ga ada salahnya ya, namanya juga upaya menciptakan kedamaian dalam diri sendiri. 

Perlahan setiap malam gua coba lakukan purifikasi alias yuk coba dimurnikan setiap tujuan dan niatan hidup ini. Beruntung melalui doa akhirnya bisa beresonansi satu dengan lainnya. Setiap hari gua diberi kesempatan buat melihat mana yang sesungguhnya sudah teratur, mana yang belum. Tibalah di sebuah bab soal usia duapuluhan awal gua. Sebuah fase, yang gua anggap sudah selesai awalnya. 

Oke, sebelum gua mencatat lebih dalam. Semasa pandemi ini gua berkesempatan "memperbaiki hidup". Istilahnya begitu, sesungguhnya insting gua mendorong diri sendiri agar hidup gua lebih mudah setelah masalah sepertinya betah bener ketemu gua. Satu per satu gua selesaikan setiap ada masalah. Namun, akhirnya gua punya nyali berhadapan dengan masalah diri sendiri. Dalam benak gua saat itu sederhana : melepas semua atribut apapun dalam diri dan coba menghadapi diri sendiri secara.. terbuka.   

Berawal dari aktifitas inner child - boleh dibilang sampai saat ini bab ini penyelesaiannya paling panjang. Karena seperti menghadapi anak-anak, kemampuan kognisinya belum matang, namun udah bertubi-tubi konflik yang harus dilewati. Pengalaman menggali inner child menghasilkan banyak temuan menarik. Salah satunya adalah sosok diri ini seperti apa. Dalam penggalian ini gua sampai geleng-geleng kepala, meskipun setiap kejadian yang gua alami semasa kecil seolah memberi pelajaran agar jadi sosok yang resilien. Bagaimanapun, dalam perjalanannya resiliensi ini komposisinya juga kudu bagus. Bukan hanya benturan demi benturan. Kualitas mental, sebelum bicara kelenturan dan kelembaman - ya harus diperhatikan. Tidak sekonyong-konyong kalibrasi kemampuan mental ortu. 

Hal paling sulit saat resolusi inner child adalah perihal comfort and safety. Sangat sulit, karena terkait perilaku keseharian. Karena gua semasa kecil pasti dikasih makan tapi yang ketinggalan adalah kasih sayang. Cuma masalahnya, ortu gua aja pisah - gimana mau dapet kasih sayang? Prosesnya masih terus berjalan sampai hari ini. Gua terus memahami apa itu kenyamanan dan keamanan buat diri sendiri. 

Hal manisnya ada? Ada. Kalau mengutip media populer - sosok dewasa yang pulih inner child-nya akan lebih mudah disenangi anak-anak. Lantas apakah cocoklogi itu betul?  Boleh gua bilang begitu. Baru-baru ini gua jadi asisten kelas Taekwondo anak-anak dan mendapat murid di sabuk putih - yang artinya rata-rata usia mereka dibawah 17 tahun. Barely speaking, gua di sesi asistensi hanya mengasah diri jadi instrukur Taekwondo. Namun, tidak bisa dibohongi hasil inner child work mengagumkan buat gua. Gua setiap sesi anak-anak megang yang sabuk putih - artinya gua dapet stage awal yang critical. Sekitar tiga bulan kemudian anak-anak ada yang baru masuk, ada yang naik sabuk. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tyo in Setiabudi | RIPIU PARFUM KANTORANN!! ELVICTO SUIT AND TIE

Tyo in Kosan | Final Masquerade :(

Tyo in Kosan | Coba Cerita..